Hola... Lama tak bersua, kali ini aku mau posting cerbung yang dulu sempat dijadikan challeng di ODOP :)
Pict from Google.com |
“Hei! Kembalikan! Berhenti anak
nakal! Hei!” seorang gadis berlari-lari kecil. Napasnya tidak beraturan.
Wajahnya bercucuran keringat. Sesekali ia hentikan langkahnya dan menyeka peluh
itu dengan ujung jilbab bermotif garis hitam-putih.
Sedangkan
bocah berambut putih yang menjadi sasarannya lincah menghindar. Tak sedikit pun
menghiraukan sang pemilik buku yang sekarang berada di tangannya; sedari tadi
berjuang keras merebut barang miliknya dengan berbagai cara. Mulai dari memohon,
memelas, merengek, bahkan berjanji akan memberikan apa pun asal barang itu
dikembalikan.
Namun,
entahlah apa yang ada dipikiran bocah itu. Selangkah Yasmin maju mendekatinya
ia malah berlari. Ekspresi wajahnya seakan berkata ‘Nih, kalau mau ngambil
bukunya tangkep aku dulu.’
‘Lagi
pula apa pentingnya sebuah buku sih? Bukankah di dalamnya hanya berisi rentetan
tulisan tangan? Paling-paling sebatas catatan pelajaran di kelas,’ batin
bocah itu.
“Ayolah!
Kembalikan,” desak Yasmin.
Tidak!
Bocah itu menggeleng tegas sebagai jawaban.
Tau ah! Yasmin
merasa tidak sanggup lagi meladeni si lawan main. Di umurnya yang nyaris genap
30 tahun berlarian seperti tadi itu sangat menguras tenaganya. Lebih baik
menyerah sajalah. Tidak peduli, bocah itu kini telah sirna dari pandangannya.
Yasmin mencoba berpikiran positif, meyakinkan
diri bahwa bocah seusai anak tadi kemungkinan belum mampu mengeja huruf.
Terlebih lagi semua tulisan yang ada di dalam buku tersebut identik dengan gaya
tulisan bersambung. Saking bersambungnya antara huruf satu dengan huruf yang
lain tulisan-tulisannya jadi terlihat seperti gambar deburan ombak di laut.
Bergelombang naik turun.
Dan satu
lagi, kemana pun bocah itu berlari dan bersembunyi, cepat atau lambat ia pasti
akan menemukannya. Lihat saja.
Demi memulihkan tenaga dan mengatur
ritme napasnya agar kembali normal, Yasmin berjalan mendekati kursi putih
panjang yang berada tak jauh dari posisinya berdiri, kebetulan kursi itu
kosong. Wajar saja, di jam selarut ini suasana rumah sakit lengang, hanya satu
dua kali terlihat seorang perawat masuk keluar dari kamar pasien.
Yasmin
menyandarkan punggungnya. Memejamkan mata sejenak sembari menghirup napas
dalam-dalam.
Saat
kelopak matanya kembali terbuka, retinya langsung fokus tertuju kepada perawat
perempuan dengan rambut lurus sebahu yang baru saja keluar dari ruangan seberang.
Wanita yang kira-kira usianya beberapa tahun lebih muda dibanding Yasmin itu
membawa nampan yang berisi mangkuk dan segelas air bening di atasnya. Sedikit
kesulitan saat hendak menutup pintu kamar. Ekspresi kecewa menggelayuti wajah
ayunya.
Ada apa
dengan wanita itu? Entahlah! Kenapa pula Yasmin harus peduli dengan urusan
orang lain.
*******
#OneDayOnePost
#ODOPbatch5
#Tantangan_Cerbung_10_Hari_Berturut-turut
#Bismillah_Lulus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar