Hai..!
Hai..! Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Beberapa
hari tidak berjumpa dengan saya, berharap para pembaca merindukan awak (ngarep
sangat).
Ah ya,
maklum si Gadis belum bisa membagi waktu denganbaik. Jadilah keteteran,
jadwalnya tabrak-tabrakan dan fatalnya berakibat banyak pekerjaan yang tidak
selesai. Hahaha.... Ini sangat menyebalkan sekali. Mau nangis, apalagi dua
minggu ini kan penentuan kelulusan ODOP. Ah! cobaan dan tantangan yang perlu
saya takhlukkan.
Sebenarnya
tulisan ini sudah ingin saya curahkan sejak hari Jum’at. Tetapi berhubung saya
kelelahan jadilah tepar hingga pagi menjelang. Huhft!
Ah ya,
saya ingin membagi sedikit kisah ketika mengikuti pembelajaran Qiro’atul Kutub yang
jadwalnya adalah setiap hari Jum’at. Alhamdulillah, cara dosen pengampu mata
kuliah ini dalam menyampaikan materi sungguh ngena banget. Bagiku sangat
berkesan. Meninggalkan bekas pengetahuan yang semoga dapat saya amalkan dan
bermanfaat bagi semua pembaca tulisan ini.
Ulasan yang
ini berisi tentang pertanyaan yang saya ajukan. Kebetulan hari itu sedang
membahas bab Niat Ketika Menuntut Ilmu, dalam kitab Ta’lim Muta’alim. Pertanyaannya
ialah: “Bagaimana cara menanamkan niat yang baik (mencari keridhaan Allah
SWT semata) dalam diri seorang pelajar ketika menuntut ilmu, di mana fenomena
saat ini banyak pelajar yang niat belajar hanya karena ingin mendapatkan nilai
yang sempurna. Bahkan beberapa di antaranya menghalalkan berbagai cara demi
meraih hal tersebut?”
Pertanyaan tersebut ditanggapi oleh Pak Dosen. Beliau memberi
tips kepada kami untuk pertanyaan saya di atas. Tips tersebut ialah kita harus mendzohirkan
keridhaan Allah dengan mencari ridho orang tua. bagaimana caranya?
Misalnya
ketika kita belajar kita harus ingat kembali bahwa keberadaan kita di dalam
kelas ini adalah salah satunya berkat jerih payah orang tua di rumah yang
mengumpulkan receh demi receh untuk memenuhi segala kebutuhan yang kita
perlukan.
Semisal
orangtua Anda berprofesi sebagai petani, demi mengais rezeki dan mencukupi
kehidupan keluarga mereka rela berpanas-panasan, hujan-hujanan, hingga kulitnya
menghitam, permukaan tangan tak lagi halus, permukaan kaki sudah seperti tanah
yang retak akibat kering kerontang. Apakah kita akan tega melakukan cara-cara
yang haram demi meraih nilai sempurna dan mengantongi banyak pujian manusia? Atau
barangkali demi masuk sekolah favorit impian kita? Atau mendapat pekerjaan yang
mapan?
Sungguh percuma
jika kenikmatan-kenikmatan atau impian-impian ita terwujud namun proses yang
kita lalui adalah sebuah hal yang tidak disukai Allah SWT. Dan jika kedua
orangtua tahu, tak diragukan lagi pasti mereka pun akan turut kecewa.
Maka dari
itu, tips yang ke dua adalah menata niat dengan tidak mengorientasikan hasil,
tetapi harus mengorientasikan proses dalam mencapai sesuatu. Usahakan semua
amal kita niatkan untuk mencari ridho Allah SWT, prosesnya dengan mencari ridho
kedua orangtua. Sebagaimana hadist nabi yang berbunyi:
وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ
-رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-, عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله
عليه وسلم قَالَ: رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ
اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ
) أَخْرَجَهُ
اَلتِّرْمِذِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ (
“Dari
Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi
wa Sallam bersabda: “Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan
kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” Riwayat Tirmidzi.
Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.”
Pesan saya, tetap semangat ya mencari ilmu. Luruskan niat
kita. Semoga kita semua terhindar dari segala bentuk godaan syaiton yang
terkutuk. Aamiin allahumma aamiin. Semoga sedikit ulasan yang saya berikan
dapat memberi manfaat bagi teman-teman semua. Sekian, sampai jumpa kembali di
tulisan berikutnya. :)
#OneDayOnePost
#ODOPbatch5
#Jika tidak mendapat ridho
orantua, jangan harap bisa mencium bau surga!