TAK SESEMPURNA DIA




TAK SESEMPURNA DIA
Acap kali aku bertanya pada-Nya.
Sampai kapan aku harus bersabar dalam menjalani titah-Nya?
Sampai kapan aku harus menahan diri dari cacian yang menusuk dada?
Sampai kapan aku harus berjuang pertahankan iman yang rentan alami perubahan?
Sampai kapan? Aku lelah Tuhan.

Sungguh! Semua pertanyaan yang kau ajukan teramat tak patut untuk dilontarkan.
Keluh kesah yang tak pantas dilakukan.

Tak ingatkah kau atas kenikmatan yang Ia curahkan?
Bukan hanya di saat kau membutuhkan.
Bahkan di saat kau tak mengiba pun Ia tetap berikan.

Hei! Sudah berapa banyak pahala yang kau kumpulkan?
Apakah merasa yakin di hari pembalasan timbanganmu kan lebih berat di kanan?
Apakah yakin bahwa amalan itu cukup menyelamatkan dari kobaran api jahanam?
Mari tengok dirinya.
Dia yang padahal sudah dijamin syurga oleh sang Maha Kuasa.
Tetapi tetap berjerih payah dalam beribadah.
Tak pernah mengeluh dan merasa lelah.
Meski dengan raga yang penuh dengan balutan luka.
Hei! Begitu angkuhnya kau katakan dirimu sabar.
Itu hanya cacian, Tak usah hiraukan.
Coba renungkan! Dirimu bahkan tak mungkin bisa dibandingkan dengan kesabaran dirinya.
Dilontari bebatuan hingga kotoran serta diperlakukan kejam di luar peri kemanusiaan.
Tetapi, tak terbesit sedikit pun rasa dendam.

Hei! Sudah sampai di mana tingkat keimanan yang kau perjuangkan?
Bagaimana caramu mengimani ketetapan yang tertera dalam firman-Nya bahwa segala perbuatan kan ada balasan?
Jika terkadang saja kau masih terlena dengan urusan dunia yang bersifat fana?
Coba pikirkan. Renungkan.
Seberapa besar ia memperjuangakan iman?
Dengan mengacuhkan nyawa meski itu menjadi taruhan.

Adalah dirinya yang tak lain adalah Baginda Muhammad SAW.
Utusan-Nya yang mengubah kejahilian menjadi peradaban yang lebih memuliakan nilai kemanusiaan.

Apalah kita, manusia akhir zaman.
Yang mustahil untuk dibandingkan dalam segala aspek dengan sang Nabi tercinta.
Mari, belajar darinya.
Meski tak dapat mensejajari amalan sebagaimana yang ia punya.
Tetapi, setidaknya dengan hal itu dapat menyadarkan kita.
Untuk musnahkan segera congkak yang bersarang dalam dada.
Dan memotivasi untuk kita agar tak lelah untuk terus beribadah kepada-Nya.

#OneDayOnePost
#ODOPbatch5

*Wkwkw... Sebenarnya aku gak ngerti tulisan yang kutulis ini jenis tulisan apa. Kritik dan sarannya ya kawan :)