Langit mendadak gelap. Gemuruh petir saling bersahutan. Matikan TV,
letakkan gawai, kututup tirai. Suasana sangat mendukung tuk menutup mata. Berlindung
di balik selimut, lupakan seluruh aktivitas dunia tuk sejenak saja.
Tapi aku tidak. Melanjutkan cerita yang sempat tertunda, menjadi
pilihan terbaik. Berharap dengan ini, rasa penasaran para pembaca sedikit
terpenuhi. Masih dengan gadis yang sama, pemilik empat mata. Meski aku tak
yakin, adakah yang enggan tuk peduli padanya. Atau barangkali sekedar untuk
meliriknya? Ah, sungguh mustahil rasanya.
Gadis itu berasal dari keluarga sederhana. Ayah ibunya hanyalah
seorang pekerja keras di tanah sawah. Pendapatan tak menentu, jika dihitung
dengan cermat pengeluaran selalu melebihi garis pendapatan. Rezeki bisa datang
dari mana saja, asal giat mencarinya. ‘Mbok nek iso golek biasiswa ki seng
mergo prestasi. Ojo seng mergo ora duwe.’* Salah satu petuah ibu ketika
suatu waktu ia berminta untuk mencoba mendaftar suatu beasiswa.
Bahkan sebelum kalimat itu meluncur dari lisan ibu, prinsip
tersebut sudah tertanam dalam hati. Alasannya cukup sederhana. Gadis selalu
merasa tak pantas untuk meraihnya. Merasa bahwa di luar sana masih banyak
manusia yang lebih berhak mendapatkan beasiswa itu dibanding dirinya.
Kini usianya dua puluh tahun. Fungsi kerja mata tidak sempurna,
menjadikan ia harus menopang lebih dari dua mata. Dengan tubuh mentok di titik
cm 147. Saat ini, dan bisa jadi hingga seterusnya. Thinking Ekstrovert, hasil
tes beberapa tahun silam bisa menggambarkan sedikit mengenai karakter dirinya.
Memiliki ambisi dapat menguasai segala bidang, jadilah ia tidak
memiliki satu bidan spesial yang dapat ditonjolkan. Sungguh itu pemikiran
klasik. Sehingga kini gadis itu berusaha mencari satu potensi yang kiranya
dapat diunggulkan dan bisa menjadi ciri khasnya. Mungkin agak terlambat memang.
Tetapi, toh kehidupan ini adalah proses. Dan belajar itu tak mengenal kata
terlambat. ‘Utlubul ‘ilma minal mahdi illal lahdi’ tuntunlah ilmu dari
buaian sampai ke liang lahat, begitulah sepenggal nasihat dari Sang Baginda
Rasulullah SAW.
***************
Note:
*Kalau cari beasiswa itu yang karena prestasi, jangan karena orang
yang gak punya.
cek cek..
BalasHapusRicek,ok masuk, asyik nih mba Ake ceritanya, semangat π
BalasHapusEh.. Ne bisa... Wahhh.. Kenapa tadi nggak bisa ya..πππpadahal udah ku reload 2 kali loh..
BalasHapusSetuju with bunda, asyik ceritane kak Akew.
BalasHapusPetuah Ibu jadi pegangan ya. Kerenlah.
Semangaaattt ^_^
Semangaatt^_^
BalasHapusKeren tulisannya Mba
BalasHapusBerasa baca puisi~ :"
BalasHapusIndah ini tuhhh~~~
Idaman ππ
BalasHapus