Hari ini
adalah jadwal kajian bulanan. Saya sudah bersiap sejak matahari belum
menampakkan dirinya. Di jadwal tertera bahwa waktu acara dimulai adalah jam
08.00 WIB. Otomatis saya harus berangkat dari rumah sebelum itu. Karena kurang
lebih membutuhkan waktu 30 menit untuk perjalanannya.
Kajian
ini saya anggap sebagai liqo’ akbar. Karena biasanya kami (peserta yang
menghadiri kajian) setiap pekan satu kali liqo’ dibimbing oleh seorang
mentor. Anggota pada liqo’ pekanan tentunya tidak sebanyak pada hari ini.
Kisaran kurang lebih sepuluh orang, beda dengan saat ini yang dihadiri oleh
sekitar 40-an orang. Kami dengan mentor yang berbeda-beda dipertemukan
Tema yang dibahas hari ini adalah “Problematika Umat
Islam Kontemporer”. Mau tahu apa saja ilmu yang disampaikan oleh pemateri pada
hari ini? Baiklah, saya akan berbagi pada tulisan ini mengenai rangkuman yang
saya pahami dan saya catat di lembaran buku saya.
Problematika? Teman-teman pasti sudah tidak asing lagi
dengan kata ini. Iya betul banget. Problematika itu artinya suatu hal yang
masih belum dapat dipecahkan singkatnya diartikan sebagai permasalahan. Hmm,
ternyata masalah itu memang tak pernah luput dari kehidupan kita ya.
Permasalahan itu biasanya timbul disebabkan oleh faktor
eksternal maupun internal. Faktor eksternal yang menyebabkan problematika umat
Islam di masa kini ialah 7F dan 4S. Eh, apa tuh?
Yang pertama adalah Film. Sebenarnya film
bisa dijadikan sebagai sarana hiburan bagi hati atau pun pikiran yang tengah
suntuk dan juga dijadikan sarana untuk mendapatkan pengetahuan mengenai hal-hal
tertentu. Lalu, di mana letak pemasalahannya?
Yeah, yang jadi permasalahan adalah jika kita tidak
selektif dalam menonton film. Kerena tidak semua film itu membawa faedah bagi
diri kita. Misalnya menonton film horor, bagi sebagian orang dampak yang
ditimbulkan dari hal ini adalah menjadi penakut jika dalam keadaan sendiri atau
sedang berada dalam kegelapan. Yah, lalu gimana seseorang mau mengamalkan
sholat sunah Tahajud jika ia terus saja dihantui oleh perasaan takut? Sedangkan
waktu pengerjaan sholat Tahajud itu malam-dini hari dan biasanya waktu-waktu
tersebut semua orang sedang terlelap. Dan kadangkala, kalau kita terlena oleh
suatu film menyebabkan kita jadi malas beranjak untuk melakukan banyak hal.
Sehingga waktu kita terbuang dengan sia-sia.
Yang ke dua adalah Friction. Friksi
atau gesekan. Gesekan yang terjadi dalam suatu masyarakat itu berasal dari
berbagai macam perbedaan. Semakin banyak perbedaan yang ada maka semakin besar
gesekan yang akan terjadi. Perbedaan itu meliputi perbedaan suku, ras, budaya,
maupun pemikiran. Yeah, dapat kita saksikan semakin majunya zaman bukan hanya
mengakibatkan pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Pemikiran-pemikiran
dalam Islam pun mengalami hal serupa, sehingga semakin beragamnya aliran-aliran
tertentu. untuk mengtasi hal tersebut, prinsip yang harus ditanamkan dalam diri
seseorang antara lain:
-Prioritaskan yang hukumnya wajib yaitu,
menjaga ukhuwah Islamiyah.
-Memiliki dalil yang kita
yakini.
-Menjauhi debat dalam perkara
khilafiyah.
Yang ke tiga adalah Food. Kita dituntut
untuk berhati-hati dalam mengonsumsi makanan atau pun minuman. Karena, apa yang
kita konsumsi dapat mempengaruhi DNA dan prilaku. Kemudian, kita juga harus
jeli dalam membeli produk. Jika produk tersebut berasal dari musuh kita,
orang-orang yang berupaya menghancurkan Islam, jika kita secara tidak langsung
kita mendukung mereka terhadap kebathilan.
Yang ke empat adalah Faith.
Berhati-hati terhadap tawaran-tawaran yang menyenangkan namun ternyata hal itu
membuat diri kita harus melepas keyakinan yang sudah kita miliki sebelumnya.
Yang ke lima adalah Free Thinking atau
berpikir bebas. Pola pemikiran yang seperti ini sangat berbaya. Sebab jika
sudah begitu, orang tidak lagi mau diatur. Sedangkan hidup tanpa adanya
peraturan secara otomatis yang terjadi adalah kekacauan. Ibaratnya manusia
adalah kendaraan di jalan raya dan rambu-rambu lalu lintas adalah peraturannya.
Jika rambu-rambunya ditiadakan otomatis kendaraan satu sama lain akan saling
bertabrakan.
Yang ke enam adalah Fun. Kesenangan.
Sepatutnya kita berhati-hati terhadap hiburan-hiburan yang dapat menyebabkan kita
lalai dalam beribadah kepada Allah SWT. Dan berhati-hati pula terhadap
game-game yang terselip untuk mengajarkan seseorang kepada kekerasan.
Yang ke tujuh Fashion. Dalam hal fashion
kita harus selektif dalam memilih. Jangan memilih pakaian yang ketika dikenakan
justru menampakkan aurat yang kita miliki.
Selanjutnya adalah faktor internal yang menyebabkan
problematika umat Islam saat ini, antara lain:
Yang pertama Lemah dalam Intelektual yang meliputi lemah
dalam pendidikan, lemah dalam ilmu pengetahuan, lemah dalam dakwah, lemah dalam
perencanaan, lemah dalam menjaga rahasia, dan lemah dalam memobilisasi potensi.
Yang
ke dua adalah Lemah dalam Akhlak (moral) meliputi, hilangnya keberanian
seseorang, hilangnya sikap teguh pendirian, hilang kebiasaan dalam hal
mengingat Allah SWT (berdzikir), bersabar dan berkomitmen.
Yang ke tiga ialah Penyakit Umat, antara lain bersumber
dari penyakit pribadi da’i (Yang menginginkan berdakwah seorang diri, kurang
matang dalam persiapan berdakwah, dan lain-lain).
Solusi untuk mengatasi faktor-faktor di atas adalah
dengan cara tarbiyah dan dakwah jama’i. Dengan terus mencari ilmu maka kita
semakin menjadi orang paham mana yang baik mana yang buruk. Dan berdakwah jama’i
menjadikan beban yang ditanggung akan terasa ringan.
Sekian, semoga yang saya sampaikan pada tulisan ini
membawa manfaat bagi pembaca.
#OneDayOnePost
#ODOPbatch5
#Sabtu, 2 Maret 2018
Tulisan yang amat bermanfaat.
BalasHapusTerimakasih kak ^_^
:)
HapusGhazwul fikr terkadang dianggap biasa tapi nyatanya menggerus nilai2 islam ðŸ˜
BalasHapusTerima kasih ilmunya adek Ake
BalasHapusSerasa ikut liqo'..
BalasHapusMakasih ilmunya kak ake..