Ridho Dan Ilmu Mana Yang Harus Kupilih?


Hai! Hai! Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

            Yups! Ketemu lagi dengan saya. Semoga tidak bosan ya. berhubung hari ini saya bingung mau nulis apa. Si Ide belum pada balik ke kampung halaman alias ke tempurung kepala penulis, jadilah saya ingin sharing mengenai perkuliahan saya pada hari ini. Siapa tahu aja ada manfaatnya, semoga ya. 

            Hari Jum’at, hari yang serba-serbi rasanya. Lelah, karena harus mengikuti jam pelajaran mulai dari jam 07.00 sampai jam 11.45 tanpa jeda. Dan dilanjut lagi jam 14.10-15.50. Tapi di sisi lain saya merasa amat senang karena bakal bertemu dengan mata kuliah dan dosen yang cara mengaharnya santai tapi ilmunya ngena di hati. 

Yeah, empat mata kuliah dalam satu hari sebagaimana hari ini adalah sebuah risiko bagi saya yang awalnya berniat tidak ingin sampai pulang sore. Tetapi berhubung saya berkesempatan untuk mengambil satu mata kuliah semester atas saya (semester 6) dan yang tersisa hanyalah jam-jam sore, jadilah mau tidak mau ambil yang jam 14.10 itu. Bismillah, semoga kesempatan ini bisa membuka pintu peluang bagi saya untuk lulus lebih awal. Menjadi lulusan tercepat, terbaik dan termuda. Aamiin.

            Yang cukup menarik bagi saya di hari ini adalah ketika masuk pelajaran Qiro’atul Kutub. Dalam pelajaran ini sebenarnya mahasiswa dituntut agar bisa membaca kitab (yang biasanya ditulis pakai tulisan arab gundul). Haduh, apalah saya yang bukan anak pondok tulen. Saya dulu pesantren modern, yang dipelajari hanya seputar Al-Qur’an dan Hadist beserta ilmu-ilmu umum. Kalau masalah kitab-kitab tak paham lah. Melihat atau sekedar menyentuh bukunya saja saya belum pernah. Duhai, menyedihkan sangat.

Gambar terkait
            Kitab yang dipakai dalam pembelajaran ini adalah kitab Ta’lim Muta’alim. Pertanyaan yang diajukan oleh teman saya yang menggelitik sewaktu pertemuan pada hari ini, yang membahas bab Keutamaan Mencari Ilmu adalah mengenai ridho manakah yang paling utama antara ridho guru dengan ridho orang tua? Semisal guru menginginkan kita agar kuliah setelah lulus SMA, sedangkan orang tua menginginkan kita untuk kerja. Jika kita kuliah maka orang tua tak akan ridho, sedangkan jika kerja guru yang tak akan ridho.

            Kurang lebih Bapak Dosen menyampaikan bahwa jika kita tidak mendapat ridho dari guru maka seluruh ilmu yang diajarkan beliau kepada kita maka tidak akan bermanfaat. Dampaknya hanya sebatas ilmu yang dulu kita dapatkan dari beliau maka sirna semua. Sedangkan jika kita tidak mendapatkan ridho dari orang tua, maka dampaknya adalah hidupnya kita di dunia ini sia-sia. Sebanyak apa pun amal yang kita perbuat, maka tidak akan ada nilainya. Nah, dengan begitu teman-teman dapat menyimpulkan sendiri bukan lebih baik mengutamakan ridho yang mana? 

            Pertanyaan ke dua mengenai bagaimana pengaplikasian materi keutamaan mencari ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari? Pak Dosen menyampaikan bahwa tidak semua ilmu itu bermanfaat bagi diri kita. Maka pelajarilah ilmu yang sesuai dengan kebutuhan diri kita. Semisal orang tua kita punya lahan sawah berhektar-hektar, tetapi kita malah memutuskan untuk belajar tentang kelautan. Karena hal itu, puluhan hektar dijual untuk dibelikan sebuah kapal. Dan ternyata kapal itu malah tandas ditelan dahsyatnya ombak di tengah laut. Hmm, kan sayang ya. Ya, tentunya kita harus peka terhadap apa yang kita butuhkan. Melihat sekitar kita, kira-kira apa yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan. Jangan terlalu egois dengan keinginan yang terkadang hanya memberikan kemanfaatan yang sifatnya sementara.

            Oh ya. Sebagai umat Islam Pak Dosen menuturkan bahwa ada dua jenis ilmu yang harus dikantongi. Yang pertama adalah ilmu yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing orang (antara satu dengan yang lain berbeda-beda) atau disebut dengan ‘ilmu Hal dan yang ke dua adalah ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim, yaitu ‘ilmu Fiqh. Sebab ilmu Fiqh menentukan shah atau tidaknya kita dalam beribadah.

            Okey! pesan saya untuk mengakhiri tulisan ini, tetap semangat mencari ilmu ya kawan! Utlubul ‘ilma minal mahdi illal lahdi, carilah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat. In every where, any time, and with any people. :)

#OneDayOnePost
#ODOPbatch5
#Rapel_Jum’at_2 Maret 2018

3 komentar: