‘Be Better, Do
The Best, Love Your Choice’ artinya menjadi lebih baik, lakukan yang
terbaik, cintai pilihanmu. Kata-kata singkat padat dan jelas itu suka saya
jadikan penyemangat. Sebagai resolusi untuk segala bidang yang tengah saya
jalani. Be Better, dengan kalimat positif itu saya selalu berharap agar menjadi
orang yang lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana yang Nabi Muhammad SAW
katakan, agar menjadi orang beruntung berarti harus lebih baik dari hari
kemarin (baca post-an di tanggal 12 Februari 2018).
Do The Best,
kalimat itu sebagai support pada diri saya agar selalu berhati-hati,
bersungguh-sungguh, dan berkarya semaksimal mungkin dalam melakukan suatu
pekerjaan. Melakukan yang terbaik meski pun hasilnya belum menjadi yang
terbaik. Tetapi setidaknya saya tidak akan menyesal, karena telah berusaha
menumpahkan segala kemampuan yang dimiliki. Toh, yang terpenting itu proses,
bukan hasil.
Love Your Choice,
satu kalimat ini mengingatkan saya agar selalu mempertimbangkan segala
keputusan dengan hati-hati, tidak gegabah serta menguatkan diri saya agar
selalu mencintai atas apa pun yang telah dipilih. Toh, hidup ini pilihan. Di mana
pun kapan pun pilihan kita akan sering berjumpa dengan yang bernama ‘pilihan’.
Jadi, jika sudah memutuskan mau tidak mau, suka tidak suka, saya harus berupaya
untuk mencintai dia apa adanya. Toh, segala sesuatu itu ada enak dan tidak
enaknya. Ada tantangan dan juga risikonya. Ya, kalau sudah memilih harus
dihadapi, jalani, dan usahakan untuk mencintai sepenuh hati.
Oke lah, rasa
malasnya akhirnya mundur. Sejak awal kan saya sudah sepakat untuk dikontrak
untuk menjadi pembimbing Dek Rafif. Saya harus profesional. Mengalahkan masalah
pribadi demi menunaikan kewajiban saya dan memenuhi hak yang seharusnya didapat
oleh Dek Rafif. ‘Bismillah, saya berangkat’.
Menerobos hujan. Menggigil
kedinginan. Tak apa lah. Toh, segala sesuatu itu butuh perjuangan, pengorbanan.
Dek, aku datang. Dan besar harapanku moodmu belajar sedang dalam kondisi
yang baik. Semoga pula semangatmu sedang membara. Dan satu lagi, semoga aku
bisa mendengar tawa tulus dari bibir mungilmu seperti hari kemarin.
Oke, sampai ketemu di keping kisahku selanjutnya. Berhubung lagi
gak mood berkhayal tinggi-tinggi, jadilah nulis pengalaman pribadi. Hehe.
#OneDayOnePost
#ODOPbatch5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar