IA BERNAMA JAMINAN



Dalam perjalanan pulang.
Di tengah bising lalu-lalang kendaraan.
Melintasi kesibukan aktivitas penghuni metropolitan.
Aku mendapati satu perenungan.
Perenungan yang kurasa menggugah iman.
Membangkitkan gelora semangat yang pernah hilang.
Dan mengobarkan keberanian yang dahulu padam.
 Ia bernama jaminan.

Kecerdasan tak menjamin seorang kan menang dalam takhlukkan lawan.
Kekayaan tak menjamin seorang kan sejahtera dalam kehidupan.
Keahlian tak menjamin seorang kan menang dalam persaingan.
Kesehatan tak menjamin seorang kan berumur panjang.

Kenapa?
Karena yang berhak memberi jaminan hanyalah Dia.
Sang penguasa semesta.
Adanya kita hingga di detik ini pun berkat izin-Nya.

Jika saat ini kita tak secerdas para ilmuwan.
Tak sekaya para jutawan.
Tak sehebat para bintang pujaan.
Tak sekuat olagragawan.

Tak perlu merutuki diri.
Tak perlu menyalahkan takdir Ilahi.
Cukup syukuri.
Dan teruslah berusaha membenahi diri.
Karena kita tak pernah tahu hari esok yang kan kita jumpai.

Salatiga, 3 Februari 2018

#OneDayOnePost
#ODOPbatch5
#Semangat terus!!!

3 komentar: