Kali ini, bersamaan dengan pamitnya
sang senja dari permukaan mega, aku akan bercerita. Tentang kekecewaan,
kebahagian, serta impian dari seorang gadis dengan empat mata. Ia bukan
pahlawan, sejarawan, ilmuan, atau pun artis dadakan. Gadis itu hanyalah manusia
biasa, sedikit pun tak istimewa. Sekarang. Entah dengan beberapa tahun yang
akan datang.
Sekitar 22 tahun yang lalu, dua
insan yang sama-sama berasal dari suku Jawa menyempurnakan setengah agamanya.
Maka resmi keduanya menjadi pasangan yang halal satu sama lain, di mata
Penguasa Jagat Raya, negara dan dunia.
Bertepatan
pada tanggal 5 Maret 1998, di saat jiwa-jiwa sedang terlelap bersama mimpi
indah mereka, bertempat di ruang minimalis yang didominasi warna putih, seorang
wanita berjuang keras mempertaruhkan nyawa.
Hingga
waktu nyaris jarum panjang dan pendek berhimpitan mendekati angka dua belas, suara
‘oweeek!’ pecah. Merobek ketegangan menjadi kebahagiaan. Dan tak dapat
dipungkiri, terbitlah lengkungan di bibir-bibir para penghuninya.
“Selamat
ya Bu, anaknya perempuan.”
*************
Ternyata,
perjuangan wanita di dalam cerita itu tak usia sampai di sana. Satu tahun
berikutnya ia kembali mempertaruhkan nyawanya kembali, kelahiran anak kedua.
Yang akan menjadi adik dari gadis pertamanya.
Perempuan.
Wanita itu dianugerahi seorang anak dengan jenis kelamin yang sama dengan anak
sebelumnya.
Dan
masih. Satu tahun kemudian wanita itu kembali berjuang. Proses kali ini
ternyata lebih berat, hingga pasrah jika Tuhan berkehendak ingin mengambil
nyawanya. Laki-laki. Syukur mengudara. Akhirnya lengkap sudah keluarga kecil
ini. Ada perempuan, ada laki-laki. Berharap semoga kelak anak-anaknya mampu
membawa keberkahan yang melimpah. Di dunia maupun akhirat.
*************
Kamu
tahu kemana arah jalan cerita ini? Sesungguhnya wanita dengan tiga anak itu
bukanlah tokoh utama. Tetapi, anak gadis pertamanya, yang diberi nama ‘Ake
Aulia Fitriana’. Meski bukan siapa-siapa, tidak memutuskan niatanku tuk
mengenalkan sosoknya pada dunia.
Dan setelah itu, terserah kepadamu
ingin menilai gadis itu seperti apa. Masih ingin berkawan meski tahu beribu
kekurangan yang ada pada dirinya? Atau kau kan mengambil seribu langkah tuk
mencari penggantinya? Sekali lagi itu menjadi keputusanmu.
*******************
#Tantangan Kelas
Fiksi 1
#Part 1
Walaupun kau bukan sejarawan, pahlawan maupun ilmuwan.. Ayo berteman..😂
BalasHapusSuka kisahnya..😍
Salam kenal kak :)
HapusNama anak gadis pertamanya bagus. Nyok temenan 😁
BalasHapusWah, kalau namanya jelek berarti gak mau temenan dong. Hiks..
HapusKeren ih 😍
BalasHapusEmang karyanya anak muda mars keren-keren bingit ya 😇😘
Mbak Isna lebih kece :)
HapusHei mba ake lupa ya klo kita satu keluarga besar odop, bukan temenan lagi saudaraan skr 😊
BalasHapusAku paling bungsu di Mars😍😍😍😍
BalasHapusSalam kenal Aulia
BalasHapus