Judul Buku :
Konspirasi Alam Semesta
Nama Penulis :
Fiersa Besari
Nama Penerbit :
Media Kita
Tahun Terbit :
2017
Tebal Halaman : 238 halaman
Buku
ini menjadi menu pembuka di RCO-6 level satu. Buku yang sudah terlalu lama
nyaman berbaring di rak dinding, akhirnya kuusik. Buku yang juga membuat aku
bertanya-tanya, sebab seorang teman seringkali membicarakan penulisnya namun
aku hanya dapat ber-oh dan mengaggukkan kepala. Jadi, kuputukan sekarang untuk
menebas rasa penasaran yang sekian lama terpendam.
Melirik sekilas judulnya, mungkin langsung
muncul gambaran besar isi cerita dari buku ini. Tapi, lain orang lain cerita,
sebab ada juga yang hanya muncul ribuan tanda tanya dalam tempurung kepalanya. Namun,
tak sabaran untuk segera menjelajah dari lembar awal. Yuhuu...! Akulah
orangnya. Tipe manusia kriteria nomor dua. Okay, joom kita mulai petualangannya!
Novel
ini berkisah tentang perjalanan antara dua insan dengan pertemuan tak sengaja. Pertemuan
itu ternyata bukan hanya sekali, kerena keesokannya sebuah pekerjaan membawa
lelaki bernama Juang kepada gadis yang mencuri hatinya di pandangan pertama. Ana,
gadis yatim yang mana ibunya adalah seorang sinden terkenal yang pernah
mengharumkan nama bangsa di mancanegara, namun sekarang seolah terlupakan. Tiada
kebetulan Juang tengah ditugaskan untuk meliput, mengulik sumber informasi
melalui Ana. Konspirasi alam semesta di mulai.
Selanjutnya
dikisahkan tentang kedekatan antara Juang dan Ana. Menurut pembaca kisah novel
ini bukan menyajikan tentang percintaan pada umumnya, namun dibumbui tentang
informasi yang cukup menarik untuk diketahui. Seperti tentang pengalaman Juang
saat harus LDR dengan Ana saat dirinya harus melaksanakan project untuk film dokumenter.
Dimana film itu mengenai sejarah Indonesia Timur, Papua. Perjalanan dalam
mendapatkan sumber informasi ketika di pulau Merauke itu cukup menarik dan
mendebarkan.
Selain
itu tiap bab ditutup dengan rangkaian puisi yang mana puisi tersebut dijadikan sebuah
kumpulan lagu. Tebak ya, ini cuplikan lagu apa coba?
“Jika
kau butuh telinga tuk mendengar
Bahu
tuk bersandar, raga tuk berlindung
Pasti
kau temukan aku di garis terdepan
Bertepuk
dengan sebelah tangan”
(kutipan puisi
halaman 137).
Diakui
novel ini recomended untuk dibaca, ceritanya oke, plotnya twist, konflik
gak terduga, informasi yang disajikan menarik, dan cukup menguras emosi buat
mewek. The best-lah, selamat ya Bang Fiersa yang sudah berhasil membuat
gadis ini menangis setelah sekian lama tidak menangis. Wkwkwk, atau si gadisnya
aja yang alay? Eng ing eng.
#ReadingChallengeODOP6
#Tantangan2_Level1
#OneDayOnePost